Jumat, 25 Januari 2013

Miroslav Janu, Sosok Pelatih Panutan


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Pembinaan Usia Dini PSSI, Timo Scheunemann, menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya pelatih Persebaya Surabaya Divisi Utama, Miroslav Janu.
Timo menilai Janu merupakan pelatih yang bisa jadi panutan karena memiliki sikap profesionalisme yang tinggi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Miro, sapaan akrab Janu, meninggal karena serangan jatung pada Kamis (24/1/2013) pukul 12.00 WIB. Kini, pelatih asal Republik Ceko tersebut masih disemayamkan di Rumah Sakit Siloam, Surabaya.
Kabar ini menyisakan duka bagi insan sepak bola Indonesia tak terkecuali Timo.
"Secara sekilas saya melihat, dia memiliki pribadi yang baik dan ramah. Saya juga pernah ke rumahnya di Ceko, bertemu dengan keluarganya," jelas Timo saat dihubungi wartawan, Kamis (24/01).
Timo menilai Miro sebagai sosok yang tegas dalam profesinya sebagai pelatih, meskipun terkadang pelatih yang pernah menangani Arema tersebut kerap bertindak kontroversial.
"Dia adalah pelatih yang tegas dengan programnya karena semua harus sesuai dengan apa keinginan dia. Terkadang, inilah yang menjadi kontroversi di sepak bola Indonesia. Terlepas dari itu, semua program yang dijalankannya memiliki tujuan baik sehingga para pemain punya rasa hormat yang tinggi kepadanya. Dia contoh pelatih yang memiliki rasa profesionalisme tinggi. Saya pikir patut dicontoh oleh pelatih lain. Saya turut berduka cita atas meninggalnya Miro. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya," beber Timo.
Sementara itu, Manajer Pesebaya DU, Bambang Pramukantoro, mengaku tak memiliki firasat sedikit pun terkait kepergian Miro. Miro, kata Bambang, sempat meminta manajemen mengadakan rapat evaluasi dalam persiapan mengarungi musim kompetisi 2013.
"Tujuannya, dia meminta manajemen klub untuk membahas masalah evaluasi tim dalam menyambut musim baru 2013. Namun, dia ternyata sudah lebih dulu dipanggil Tuhan," jelas Bambang.
Bambang menambahkan pihaknya tengah berkoordinasi dengan PT Liga Indonesia dan Dubes Republik Ceko untuk mengurus kepulangan jenazah Miro ke kampung halamannya.
"Jika nantinya sudah ada keputusan maka jenazah akan kita kirim ke negara asalnya," tuturnya.
Berikut kronologis meninggalnya Miro sebagaimana yang disampaikan Bambang:  pukul 09.30 WIB: Miroslav Janu bangun dan mandi. Tiba-tiba dia mengeluh dadanya sakit.
Pukul 10.40 WIB, Miro tiba di RSI Jemursari untuk mendapat perawatan. Pukul 11.00 WIB: Miro merasa sakit di dadanya makin menjadi hingga mendapat suntikan pengurang rasa sakit dan bantuan oksigen.
Pukul 12.21 WIB: Miroslav Janu dinyatakan meninggal dunia akibat sakit jantung.


Perancis "Jajah" St. James' Park


NEWCASTLE, KOMPAS.com - Newcastle United makin menggeliat di bursa transfer musim dingin ini. Menariknya, seluruh pemain yang diburu The Magpies merupakan pemain asal Perancis.

Dalam dua hari terakhir, pasukan Alan Pardew telah resmi meminang kapten Montpellier, Mapou Yanga-Mbiwa, dan gelandang Girondins Bordeaux, Yoan Gouffran. Lalu, pemain Nancy-Lorraine, Massadio Haidara, dikabarkan sedang menjalani tes medis.

Tak cukup tiga pemain dari Perancis, kini Newcastle juga berminat kepada gelandang FC Toulouse, Moussa Sissoko. Kontrak Sissoko akan berakhir musim panas mendatang. Dengan begitu, jika ingin direkrut lebih cepat, maka Newcastle hanya perlu mengeluarkan dana kecil demi Sissoko.

Bak gayung bersambut, Sissoko menyambut gembira ketertarikan The Magpies. "Newcastle adalah klub yang memikatku. Bahkan, jika mereka sekarang tak menempati posisi yang bagus. Aku tak takut hal itu," jelas Sissoko.

"Aku percaya Newcastle, mempertimbangkan hasil yang mereka capai musim lalu. Apalagi, mereka banyak memiliki pemain Perancis. Newcastle bisa mendapat hasil yang lebih bagus pada paruh musim kedua," lanjutnya.

Saat ini, yang bermarkas di Stadion St. James' Park telah memiliki delapan pemain Perancis di skuad utama. Terbanyak ketimbang kontestan Premier League lain. Jika Haidara dan Sissoko datang, maka The Magpies akan memiliki pemain Perancis lebih banyak di skuad utama, ketimbang pemain asli Inggris.

Telapak Tangan Retak, Casillas Absen Lawan MU


















MADRID, KOMPAS.com - Real Madrid diperkirakan akan kehilangan kiper Iker Casillas dalam enam hingga delapan pekan mendatang, karena cedera retak tulang metacarpal di telapak tangan kiri. Lamanya cedera Casillas dilansir ASpada Kamis (24/1/2013).

Saat Madrid dijamu Valencia di ajang perempat final Copa del Rey, Rabu atau Kamis (24/1/2013) dini hari WIB lalu, Casillas hanya bermain selama 14 menit, sebelum diganti kiper cadangan Antonio Adan. Laga tersebut berakhir 1-1.

Keesokan hari waktu setempat, Los Blancos melakukan tes medis untuk mengetahui kondisi Casillas. Setelah dilakukan pemindaian medis, Casillas pun resmi mendapat diagnosisnya.

"Pemindaian medis yang dilakukan di Rumah Sakit La Moraleja Sanitas, memberi konfirmasi cedera Iker Casillas adalah retak pada tulang metacarpal pertama di telapak tangan kirinya," sebut situs resmi Madrid.

Jika benar cedera tersebut memakan waktu enam sampai delapan pekan untuk pulih, maka Casillas hampir pasti tidak bisa tampil membela Madrid dalam beberapa laga penting, termasuk dalam jamuan untuk Manchester United pada babak 16 besar Liga Champions pada 13 Februari nanti. Casillas juga akan absen dalam beberapa laga Liga BBVA sepanjang akhir Januari sampai Februari.

"De Gea Senang kalau ke Barcelona"


















MADRID, KOMPAS.com - Penyanyi asal Spanyol, Edurne Garcia Almagro, menyatakan kekasihnya, yakni kiper Manchester United, David de Gea, mungkin saja bermain di Barcelona suatu hari nanti.

Berbagai rumor mengenai De Gea muncul setelah penjaga gawang Barcelona, Victor Valdes, memutuskan tak mau memperpanjang kontrak di Camp Nou, yang akan berakhir pada Juni 2014 nanti. Sebagai pengganti Valdes, Barcelona dikabarkan mencari kiper baru.

Nama-nama kiper ternama masuk ke daftar incaran Barcelona, seperti De Gea, Pepe Reina, Marc-Andre ter Stegen, dan Bernd Leno. Namun bagi Edurne, khusus De Gea, tak menutup kemungkinan hijrah dari Old Trafford menuju Camp Nou.

"Barcelona? De Gea merasa senang berada di Manchester United. Tetapi, dia tentu akan senang kembali ke Spanyol. Apalagi jika itu Barcelona," jelas Edurne kepada 8tv.

Peluang De Gea untuk pulang ke Spanyol memang cukup terbuka. Selain masih belum begitu dipercaya Sir Alex Ferguson, hubungan cinta jarak jauh juga menjadi faktor yang memungkinan De Gea hengkang. Sebab, semenjak De Gea di Manchester, Edurne sendiri tetap tinggal di Madrid.

Another Source