Selasa, 22 Januari 2013

Ariel Kesetrum Saat Pidato Noah Raih Band Terdahsyat























JAKARTA - Noah yang baru muncul pada Agustus 2012 memang sakti mandraguna dengan kekuatan single "Separuh Aku" ciptaan drummer David. Mereka langsung naik ke posisi puncak sebagai band yang paling mendapat perhatian pencinta musik Tanah Air.

Band asal Bandung, Jawa Barat, ini berhasil mendapat penghargaan Band Terdahsyat di ajang Dahsyatnya Awards 2013 yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2013) malam.

Mereka menyisihkan Armada, Geisha, Kotak, Setia Band, Triad, Ungu, Vierra, dan Wali.

Ariel yang sempat kesetrum memegang mic yang menggantung memberikan pidatonya, "Aw, lumayan (kesetrum). Mungkin nasib berbaik hati kepada kami, kita gak penting siapa yang dapat apresiasi ini, yang penting musik Indonesia maju terus."

Reza menambahkan, "Semoga tahun depan lebih baik."

Noah juga menghibur pemirsa dengan hits, "Hidup Untukmu Mati Tanpamu" dan "Separuh Nafas".
(tre)

Pranalar: Okezone.com

Remaja AS tembak mati orang tua & tiga saudaranya


Senin,  21 Januari 2013  −  20:08 WIB
Sindonews.com – Aksi penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Kali ini, aksi tragis tersebut terjadi di Albuquerque, New Meksiko. Pelaku diindentifikasi sebagai Nehemia Griego, seorang remaja berusia 15 tahun. Ia diduga kuat menghabisi nyawa kedua orang tua dan tiga saudaranya.

“Seorang remaja ditangkap atas pembunuhan dan tuduhan lainnya, sehubungan dengan  penembakan yang terjadi Sabtu malam di sebuah rumah, di daerah pedesaan barat daya pusat kota Albuquerque,” kata Letnan Sid Covington, Juru Bicara sheriff.

Seperti dikutip dari USA Today, Minggu (20/1/2013), aksi penembakan terjadi di rumah keluarga itu pada Sabtu 19 Januari malam. Para korban adalah Greg Griego (51), istrinya Sara Griego (40) dan tiga anak mereka, Zephania Griego (9), Yael Griego (5), dan Angelina Griego (2).

Greg Griego adalah sosok yang cukup dikenal di daerah ini. Ia pernah bertugas selama 13 tahun sebagai pemadam kebakaran dan saat ini ia dikenal sebagai seorang pendeta sukarelawan di penjara county.

"Greg Griego adalah profesional yang berdedikasi yang penuh semangat melayani sesamanya dan petugas pemadam kebakaran dari komunitas ini," kata Kepala Pemadam setempat, James Breen dalam sebuah pernyataan.

Kepala penjara Ramon Rustin mengatakan, Greg Griego berperan penting dalam penciptaan program pendeta di Pusat Penahanan Metropolitan dan berupaya agar narapidana bisa kembali diterima di tengah-tengah masyarakat.

Pihak berwenang mengatakan, setiap korban menderita lebih dari satu luka tembak. Beberapa senjata juga ditemukan di dalam rumah, salah satunya adalah senapan semi-otomatis ala militer. Penyidik berusaha untuk menentukan siapa pemilik senjata tersebut.

"Sekarang kita tengah meneliti titik-titik pengolahan di TKP dan mengumpulkan bukti-bukti fisik. Ini adalah areal yang luas dengan banyak bukti fisik," kata Covington. Pihak berwenang menolak untuk merilis rincian dari setiap percakapan antara penyidik dengan pelaku.

Namun, kantor sheriff mengatakan, pelaku didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan dan tiga tuduhan pelecehan anak yang mengakibatkan kematian. Aksi penembakan ini terjadi hanya tiga hari setelah Presiden Barack Obama menyetujui paket peraturan untuk mengontrol senjata di AS.

Peredaran senjata api di tengah-tengah warga sipil AS menjadi sorotan serius di negara itu. Hal ini terjadi setelah kasus penembakan massal yang menewaskan 20 murid sebuah sekolah dasar di Connecticut bulan lalu.

Remaja AS tembak mati orang tua & tiga saudaranya


Senin,  21 Januari 2013  −  20:08 WIB
Sindonews.com – Aksi penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Kali ini, aksi tragis tersebut terjadi di Albuquerque, New Meksiko. Pelaku diindentifikasi sebagai Nehemia Griego, seorang remaja berusia 15 tahun. Ia diduga kuat menghabisi nyawa kedua orang tua dan tiga saudaranya.

“Seorang remaja ditangkap atas pembunuhan dan tuduhan lainnya, sehubungan dengan  penembakan yang terjadi Sabtu malam di sebuah rumah, di daerah pedesaan barat daya pusat kota Albuquerque,” kata Letnan Sid Covington, Juru Bicara sheriff.

Seperti dikutip dari USA Today, Minggu (20/1/2013), aksi penembakan terjadi di rumah keluarga itu pada Sabtu 19 Januari malam. Para korban adalah Greg Griego (51), istrinya Sara Griego (40) dan tiga anak mereka, Zephania Griego (9), Yael Griego (5), dan Angelina Griego (2). 

Greg Griego adalah sosok yang cukup dikenal di daerah ini. Ia pernah bertugas selama 13 tahun sebagai pemadam kebakaran dan saat ini ia dikenal sebagai seorang pendeta sukarelawan di penjara county.

"Greg Griego adalah profesional yang berdedikasi yang penuh semangat melayani sesamanya dan petugas pemadam kebakaran dari komunitas ini," kata Kepala Pemadam setempat, James Breen dalam sebuah pernyataan. 

Kepala penjara Ramon Rustin mengatakan, Greg Griego berperan penting dalam penciptaan program pendeta di Pusat Penahanan Metropolitan dan berupaya agar narapidana bisa kembali diterima di tengah-tengah masyarakat.

Pihak berwenang mengatakan, setiap korban menderita lebih dari satu luka tembak. Beberapa senjata juga ditemukan di dalam rumah, salah satunya adalah senapan semi-otomatis ala militer. Penyidik berusaha untuk menentukan siapa pemilik senjata tersebut.

"Sekarang kita tengah meneliti titik-titik pengolahan di TKP dan mengumpulkan bukti-bukti fisik. Ini adalah areal yang luas dengan banyak bukti fisik," kata Covington. Pihak berwenang menolak untuk merilis rincian dari setiap percakapan antara penyidik dengan pelaku. 

Namun, kantor sheriff mengatakan, pelaku didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan dan tiga tuduhan pelecehan anak yang mengakibatkan kematian. Aksi penembakan ini terjadi hanya tiga hari setelah Presiden Barack Obama menyetujui paket peraturan untuk mengontrol senjata di AS.

Peredaran senjata api di tengah-tengah warga sipil AS menjadi sorotan serius di negara itu. Hal ini terjadi setelah kasus penembakan massal yang menewaskan 20 murid sebuah sekolah dasar di Connecticut bulan lalu.

Obama resmi dilantik untuk masa jabatan kedua

Sindonews.com - Barack Obama resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) untuk masa jabatan kedua, Minggu (20/1/2013) siang waktu setempat. Upacara pengambilan sumpah masa jabatan Obama berlangsung dengan hangat di Gedung Putih.

Dengan tangan bertumpu pada sebuah Alkitab pribadi milik keluarganya, Obama yang dikelilingi oleh semua anggota keluarga mengucapkan sumpah kepada Hakim Agung John Roberts. "Presiden berjanji untuk mendukung dan membela konsitusi AS," ucap Obama mengucapkan kata-kata sumpah yang sama seperti diungkapkan oleh 43 mantan Presiden AS sebelumnya.

Usai mengucapkan sumpah, Obama memeluk putri bungsunya Sasha. Obama lantas berbisik, "Aku telah melakukannya". Sasha pun membalas ucapana ayahnya, "Ayah, good job. Kau tidak mengacaukannya," 

Upacara pelantikan tersebut hanya dihadiri oleh lusinan anggota keluarga Obama, termasuk istri, dua orang anaknya, Malia dan Sasha, adik Obama (Maya Soetoro) dan kelurga, ibu Mertua Obama (Marian Robinson) dan adik ipar laki-laki Obama (Craig robinson) beserta keluarga, juga paa wartawan dan fotografer.

Dalam pelantikan kali ini, situasi di luar Gedung Putih lebih tenang dibanding empat tahun sebelumnya.Sebelumnya, ratusan ribu orang dengan sangat antusias menyambut presiden Afrika-Amerika pertama AS tersebut. Maklum, banyak warga AS berharap Obama akan membawa perubahan untuk melawan resesi ekonomi AS.

Rencananya, Obama akan mengulang ritual pembacaan sumpah presiden tersebut di Capitol Hill, di hadapan sekitar 800 ribu orang warga AS, Senin 21 Januari waktu setempat. 

Iran gantung dua perampok di depan umum

Sindonews.com – Pemerintah Iran kembali melaksanakan eksekusi mati bagi kaum kriminal di negara itu. Seperti dilaporkan kantor berita ISNA, Minggu 20 Januari, Pemerintah Iran menjatuhkan hukuman gantung di depan umum pada dua pelaku perampokan.

Kedua orang yang dieksekusi itu adalah Alireza Mafiha (23) dan Mohammad-Ali Sorouri (21). Keduanya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan revolusioner Teheran. Hukuman tersebut dikonfirmasi oleh Mahkamah Agung Iran.

“Dua orang lain yang terlibat dalam serangan itu dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, 74 cambukan, dan lima tahun di pengasingan,” sebut laporan ISNA. Di pengadilan, beberapa terdakwa mengaku bahwa mereka telah melakukan perampokan bersenjata sebelumnya.

Awal bulan lalu, sebuah rekaman video yang diposting di dunia maya dan ditayangkan di televisi pemerintah menunjukkan, bahwa sekelompok perampok bersepeda motor dan bersenjatakan parang, menyerang seorang pria di sebuah jalan di ibu kota Iran, Teheran. Para perampok  merampas uang dan dokumen.

Republik Islam Iran memang menerapkan hukuman ketat bagi kaum kriminal. Sejumlah kejahatan, termasuk perdagangan narkoba, pembunuhan, perzinahan, pemerkosaan, dan perampokan bersenjata akan dikenakan hukuman mati.

Another Source